Dalam pengamatan sel hidup, biasanya kita menggunakann metode preparat basah. Metode juga memiliki kekurangan yaitu kurang praktis, dalam pembuatannya harus dihindarkan adanya gelembung-gelembung dan jika ada gelembung harus diulang pembuatannya dari langkah pertama. Karena keadaan yang basah, preparatr ini harus dijaga agar gelas penutupnya tidak bergerak. Penetesnya bisa digunakan air, petroleum jelly, ataupun gliserol.
Mikroskop cahaya dalam perbesaran tertentu dibutuhkan sebagai alat pengamat. Mikrosop adalah alat optic yang digunakan untuk memperbesar suatu objek pengamatan yang ukurannya sangat kecil. Sistem kerja mikroskkop ini tersusun atas 2 lensa, yaitu satu lensa digunakan untuk menghasilkan bayangan dari objek secara langsung yang dipelajari, sedangkan lensa yang lain menjadikan bayangan yang dibentuk oleh lensa pertama sebagai benda dan akan diperbesar lagi sehingga bayangan akhir yang dibentuk bisa diamati oleh mata. Perbesaran yang dihasilkan mikroskop secara mendasar ditentukan oleh lensa objektif (10x, 40x, dan 100x).
Langkah-langkah dalam penyiapan preparat basah sebagai berikut.
1. Pastikan keadaan aseptis terjaga meliputi tempat kerja, tangan, dan peralatan.
2. Teteskan gliserol 10% pada preparat/glass slide (gelas objek). Gliserol berguna untuk memberi nutrisi pada biakan murni dan mencegah terjadinya lisis sel karena gliserol bersifat isotonik, sehingga tidak mempengaruhi permeabilitas sel. Gliserol dapat digantikan dengan cairan lain.
3. Ose dipijarkan pada api bunsen dan ambil satu ose pada biakan murni dan goreskan pada tetesan gliserol di gelas objek.
4. Tutup gelas objek dengan gelap penutup. Usahakan tidak ada gelembung yang muncul.
5. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah (100x) untuk pengamatan awal yang bertujuan untuk melokalisir objek yang diinginkan.
0 comments:
Post a Comment