Sunday, March 1, 2009

Susu Bisa Menyebabkan Osteopososis

Osteoporosis merupakan tulang yang mengalami penuaan dini. Dan selama ini kita percaya bahwa kalsium dapat mencegah osteoporosis. Namun di sini dinyatakan konsumsi kalsium, tentu saja yang berasal dari susu maupun suplemen dan diet tinggi kalsium lainnya, dapat mendorong terjadinya osteoporosis. Bagaimana bisa?
Hal ini dibuktikan dengan adanya data statistik di negara-negara yang penduduknya banyak meminum susu banyak juga yang mengalami osteoporosis. Lihat saja di Amerika Serikat. Orang kulit putih di sana lebih rentan terhadap osteoporosis dibandingkan dengan orang yang berkulit hitam maupun orang Asia. Namun ini bukan karena perbedaan ras. Kenyataannya orang Asia yang hidup di China misalnya (yang tentu saja jarang meminum susu) memiliki risiko osteoporosis yang lebih rendah daripada orang Asia yang hidup di Amerika (karena mereka meminum susu lebih banyak). Begitu juga di negara-negara penghasil susu dan pengkonsumsi lainnya seperti Belanda, Australia, New Zealand, Finlandia, dll dibandingkan negara di Asia dan Afrika.

Penyerapan kalsium membutuhkan peran sel osteoblast yang juga berfungsi membentuk matriks tulang. Pembuangan kalsium dari tulang membutuhkan aktivitas osteoclast. Jika semakin banyak kalsium di serap ke dalam tulang, seperti karena kekurangan estrogen, produksi dan aktivitas osteoblast dan osteoclast ditingkatkan. Jika semakin banyak kalsium diserap semakin banyak juga kalsium dibuang. Tetapi 50-70% dari pembentukan tulang ini, osteoblast mati dalam pembuatan matriks baru. Jadi sekali lagi, matinya osteoblast inilah yang berkaitan dengan osteoporosis.
Namun, makanan berkalsium tidak selalu menyebabkan osteoporosis. Hanya jika penyerapan yang berlebih ke dalam tulang yang berbahaya. Kalsium diserap secara normal sesuai kebutuhan tubuh. Jumlah yang diserap ke dalam darah hanyalah 200 mg. Bayangkan jika kita mengkonsumsi susu, terutama yang berkalsium tinggi yang kisaran kandungan kalsiumnya 300 mg, 500 mg, atau 700 mg.
Memang, kepadatan tulang (bone mass density/BMD) meningkat jika kita mengkonsumsi makanan berkalsium. Hal ini berdampak dalam jangka pendek dan tidak selamanya. Kasus osteoporosis (keretakan tulang panggul) banyak terjadi walaupun kepadatan tulang para penduduk negara-negara yang biasa mengkonsumsi susu itu tinggi. Kepadatan tulang yang rendah karena mengkonsumsi kalsium sedikit sepanjang hidup dapat mencegah osteoporosis. Jika intake kalsium sangat rendah, tidak akan terjadi kekurangan kalsium untuk pembentukan matriks tulang. Perbedannya hanya pada tulang tidak menua secara dini dan tidak mengandung kelebihan kalsium. Namun, jika kepadatan tulang rendah karena kehilangan atau matinya osteoblast, maka BMD yang rendah bukan pencegahan. BMD berkurang pada osteoporosis karena kekurangan matriks tulang yang baru. Lubang tidak mengandung kalsium.

Osteoporosis tidak disebabkan karena penurunan massa tulang. Penurunan massa tulang hanyalah akibat dari berkurangnya matriks tulang karena kehilangan osteoblast.
Jadi solusinya, hati-hati dalam mengkonsumsi susu secara berlebih. Begitu juga dengan ikan laut dan telur secara berlebih. Dipikir-pikir makanan berlebih itu memang berbahaya ya? Hehehee....

4 comments:

  1. salam kenal bu
    wah artikelnya yahuuud
    thanks ya bu

    ReplyDelete
  2. yups,,, makan berlebih itu selalu membahayakan.jadi,,makan;ah sebelum kau lapar,,berhentilaj sebelum kau kenyang,,,hehehehe

    ReplyDelete
  3. bukannya setelah lapar dan sebelum kenyang yaaa? au ah hehehe..

    ReplyDelete
  4. artikelnya bagus. walaupun susu baik untuk kesehatan tapi kalo berlebihan malah jadi tidak baik.

    ReplyDelete

Subscribe to: Post Comments (Atom)